Hal ini diungkap Anies usai menghadiri peluncuran platform Pahlawan Demokrasi di Cemara Ballroom, Malang, Jawa Timur, Minggu(8/10)
“Jadi peningkatan eskalasi kekerasan yang terjadi beberapa waktu ini ketegangan yang muncul itu berakar pada ketidakadilan, penindasan dan pendudukan pada tanah Palestina oleh Israel,” ungkap Anies.
Anies memaparkan rentetan tindakan kekerasan yang dilakukan Israel diantaranya hampir 600 orang Palestina meninggal terbunuh dalam 2,5 tahun terakhir dan tak ada penegakan hukum bagi pelakunya. Bahkan sehari sebelum peristiwa 7 Oktober seorang pemuda Palestina dibunuh beramai-ramai oleh pemukim ilegal di Huara.
“Jadi ketika pendudukan tanah, perluasan pemukiman ilegal, penekanan terhadap warga dalam sebuah tindakan apartheid, maka akan memunculkan reaksi perlawanan," beber Anies.
"Karena itu, kami melihat pentingnya kita semua untuk mendukung penyelesaian akar masalahnya (ketidakadilan), selama itu tidak diselesaikan maka akan terus berulang,” sambungnya.
Tak hanya itu, bakal Capres yang diusung Partai Nasdem, PKS dan PKB itu mendukung sikap yang diambil Indonesia untuk tegas menentang apa yang dilakukan Israel.
“Saya mendukung sikap yang diambil Indonesia selama ini, bahwa kita memperjuangkan untuk ada penurunan ketegangan, proses perundingan yang lebih adil dengan memperhatikan hak rakyat Palestina, dan menghentikan praktik politik apartheid yang dilaksanakan oleh Israel,” tandas Anies.
BERITA TERKAIT: