Hal itu diutarakan Ganjar ketika menyambangi Pondok Pesantren Al Tsaqafah milik mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis malam (5/10).
Semula Ganjar ditanya ihwal nama cawapres yang diusulkan atau disarankan oleh Said Aqil Siradj. Ganjar mengatakan dirinya tidak hanya meminta penunjuk soal cawapres, tapi juga membahas negara dengan Said Aqil.
"Kita bisa cerita Islam Nusantara tadi karena itu sangat ideologis dan jauh lebih penting dari sifatnya yang pragmatis," kata Ganjar kepada wartawan.
Selanjutnya Ganjar memberi sinyal dengan mengatakan soal tokoh NU yang akan dilamarnya untuk menjadi pendamping di 2024.
"Dan beliau (Said Aqil), bercerita sejarah Islam di Indonesia, serta tokoh-tokohnya akan kita munculkan, mesti keukeuh untuk mempertahankan, kalau bahasa lain punya kepribadian dan kebudayaan," kata Ganjar.
Menurutnya, harus ada pemimpin yang mampu mempertahankan nilai luhur dari sejarah Islam di Indonesia. Sebagaimana ilmu yang diperolehnya ketika berbincang dengan Said Aqil Siradj.
"Jadi kita tidak boleh dilanggar oleh agamanya. Beliau ceritakan, beginilah harusnya yang ada di Indonesia itu, jauh lebih penting kalau soal calonnya (cawapres) entar lagi," tutupnya.
BERITA TERKAIT: