"Kita sering mendengar dan melihat keputusan koalisi parpol pusat tak didukung oleh basisnya di tingkat lokal atau daerah karena berseberangan dengan kekuatan politik lokal," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (28/9).
Artinya, kata Silaen, soal pilihan suara konstituen untuk tingkat nasional (DPR RI) lebih dititikberatkan pada tokoh nasional. Beda halnya di tingkat lokal atau wilayah diserahkan kepada tokoh elite lokal itu sendiri.
"Untuk Pilpres tidak bisa hanya dimenangi oleh kekuatan partai politik, tapi harus berikut figur capres. Ujung tombaknya caleg di tempat yang bersangkutan," jelas Silaen.
Selama ini, basis konstituen selalu dirawat oleh tokoh elite lokal, mulai dari anggota legislatif yang sudah menjabat hingga tokoh masyarakat.
"Jika melawan arus bawah hanya karena koalisi capres, maka caleg yang bersangkutan bisa tidak lolos ke legislatif. Padahal dia (caleg) paling berjibaku merebut suara rakyat daerah," tandasnya.
BERITA TERKAIT: