Ketua Umum Prabowo Mania 08 itu menilai Prabowo bukan sosok pemimpin instan, yang tidak melalui proses panjang, utamanya dalam berkarir di dunia politik yang penuh hujatan.
Dia memaparkan perjalanan karir Prabowo yang dimulai sejak 2009. Saat itu dia menjadi calon wakil presiden (Cawapres) berpasangan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
"Dia (Prabowo) pernah digadang-gadang sebagai Cawapres 2009 dengan Bu Mega," urainya.
Sosok yang kerap disapa Noel itu mengaku heran dengan terus diangkatnya wacana pelanggaran HAM oleh lawan politik.
"(Pada) 2019 Pak Prabowo diangkat dan diminta menjadi bagian dari pemerintahan Pak Jokowi, orkestrasi soal pelanggaran HAM masih tetap diangkat," sindir Noel.
"Mereka tidak sadar bahwa saya ini pelaku 98. Mungkin kawan-kawan tidak asing melihat wajah saya," sambungnya.
Namun, hari ini Noel justru memandang Prabowo sebagai sosok yang layak menjadi presiden, karena visi misinya untuk Indonesia ke depan.
"Makanya, saya yakin sekali Pak Prabowo sosok yang punya komitmen terhadap demokrasi. Apalagi berkali-kali saya diskusi, beliau menyampaikan demokrasi kita harus dikuatkan," ucapnya.
"Beliau itu kerjaannya cuma memikirkan rakyat. Bagaimana memberi rakyat dari tingkat PAUD, TK, sampai SMA, mendapat gizi yang baik. Makanya ada program makan gratis bila memenangkan kontestasi 2024 nanti," pungkas Noel.
BERITA TERKAIT: