AHY dan Partai Demokrat harus merasakan kecewa setelah Nasdem dan PKB sepakat mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Kesepakatan itu, juga didukung PKS. Nasdem, PKS, dan Demokrat sebelumnya tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Dikatakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, sikap AHY menunjukkan kedewasaan dalam politik dalam meredam reaksi kadernya dalam menyikapi deklarasi pasangan Anies-Cak Imin.
"Sekalipun sangat terlihat marah, kecewa, tapi AHY tidak menghujat. Meski pada saat yang bersamaan kader-kader Demokrat hampir setiap saat menyerang Nasdem dan Anies," ujar Adi kepada wartawan, Selasa (5/9).
Setelah menyatakan
move on dari KPP, Adi mengamati pergerakan AHY yang mulai nampak menunjukkan bahasa pendekatan kepada Partai PDI Perjuangan.
Terlebih, kata Adi lagi, dalam beberapa waktu lalu AHY sempat melakukan pertemuan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.
"Yang pasti publik ini menilai kok ini seperti tanda-tanda bahwa AHY sudah mulai menseriusi komunikasi politik dengan PDIP untuk memfollow up pertemuan dengan Puan Maharani," kata Adi.
Dalam beberapa kesempatan, masih kata Adi, AHY dalam menyampaikan kata sambutan juga mengutip pesan Soekarno. Seperti saat memberikan pernyataan usai memimpin rapat pleno pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat di kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta, Senin (4/9).
"Itu menunjukkan bahwa ini dinilai sebagai kode sangat mungkin AHY berusaha untuk menseriusi komunikasi politiknya dengan PDIP," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: