Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengatakan, pidato kenegaraan Presiden Jokowi tahun ini secara umum biasa-biasa saja dan tidak ada sesuatu yang baru. Bahkan terlihat tidak konsisten.
"Saya sebut tidak konsisten hal itu terlihat di bagian awal pidato yang langsung curhat dan menjelaskan bahwa dirinya adalah seorang Presiden, bukan Pak Lurah yang sering disebut-sebut para politisi," ujar Ubedilah kepada
, Kamis (17/8).
Dengan posisi sebagai presiden itu, kata Ubedilah, Jokowi menyatakan bahwa soal Capres-Cawapres bukan urusan presiden, tetapi urusan ketua-ketua partai politik.
"Pernyataan tersebut tidak konsisten dengan pernyataan Jokowi pada akhir bulan Mei lalu yang mengatakan soal Capres-Cawapres akan ikut cawe-cawe demi bangsa dan negara," pungkas Ubedilah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: