Alhasil, Presiden Joko Widodo pun dianggap pesimistis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan.
Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah menuturkan, pemerintah seharusnya bisa menargetkan 5,3 persen asal mampu memberikan upaya yang maksimal.
“Bukan (pesimistis), pemerintah optimistis di 5,2 (persen). Tapi kalau pemerintah melakukan
best effort, bisa 5,3 (persen),” kata Said kepada wartawan, di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (16/8).
Menurutnya, pemerintah mampu menaikkan target APBN 2024, lantaran Indonesia tahun depan bakal menghadapi Pemilu, dan akan banyak
spending dari masyarakat.
“Karena tahun depan itu Februari pemilu, November 2024 Pilkada serentak. Semua kontestan membelanjakan duitnya, semua calon bupati, calon walikota, punya sumbangsih untuk menggerakkan ekonomi masyarakat bawah,” papar Legislator PDI Perjuangan ini.
Disinggung mengenai target 5,3 persen pada 2023 bisa naik karena didorong sektor perpolitikan, Said mengatakan tidak perlu dikaitkan dengan hal politis.
“Kan tinggal nambah 0,001. Jangan ditarik-tarik miring lah. Pertanyaannya, masa karena politik tiba-tiba nambah, enggaklah,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: