Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II tahun 2023, di Selasar Kertagama, Gedung Ali Wardhana, Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (7/8).
Indonesia, kata Airlangga, kembali menjadi negara
upper middle income periode Juli 2023. Hal itu merujuk pada laporan
gross ratio income (GNI) perkapita Indonesia naik menjadi 4.580 dolar AS pada tahun 2022 dari sebelumnya hanya 4.170 dolar AS pada tahun 2021.
“Indonesia pada kategori yang sama dengan China (GNI 12.850 dolar AS), Malaysia (11.780 dolar AS), Meksiko (10.410 dolar AS), Brasil (8.140 dolar AS), dan Thailand (7.230 dolar AS),” kata Airlangga.
Di antara negara lain, fundamental ekonomi Indonesia juga masih solid di tengah berbagai tantangan ekonomi global yang kompleks.
Menurutnya, hal itu dikarenakan kebijakan makro difokuskan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan agar dapat menghadapi guncangan di masa mendatang.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih solid dengan tingkat inflasi yang relatif terkendali,” demikian Airlangga.
BERITA TERKAIT: