Dalam beberapa waktu belakangan, Ahok digadang-gadang akan menjadi suksesor Dirut Pertamina saat ini, Nicke Widyawati. Kabar ini makin kencang saat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memanggil direksi dan komisaris PT Pertamina, Kamis kemarin (20/7).
Menyikapi kabar tersebut, Ahok menjawabnya santai. Ia mengaku sudah biasa diisukan dalam berbagai hal. Termasuk setiap ada rapat umum pemegang saham (RUPS) perusahaan pelat merah, namanya terus terseret.
“Sudah dari 3,5 tahun lalu, setiap kali ada isu RUPS, pasti ada isu saya,” kata Ahok kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (21/7).
Meski demikian, ia tidak membantah sekaligus tidak membenarkan soal kabar dirinya akan diangkat menjadi Dirut Pertamina. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini hanya menyebut, pemanggilan Menteri BUMN berkaitan dengan pembelian saham Shell.
“Soal akuisisi saham Shell di Masela,” imbuhnya singkat.
Sementara itu, VP Corcomm PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan tidak mengetahui secara pasti apa isi dari pemanggilan jajaran direksi dan komisaris Pertamina oleh Menteri Erick Thohir.
“Kurang tahu ya, hal biasa rasanya Direksi BUMN dipanggil Menteri BUMN,” ujarnya.
Pun demikian dengan Dirut PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati. Saat dikonfirmasi redaksi, sosok yang sudah menjabat sejak tahun 2018 lalu itu belum menjawab, baik lewat sambungan telepon maupun pesan singkat.
Kabar rencana pergantian Dirut Pertamina sudah cukup kencang di kalangan pemerhati dan pelaku energi. Salah satunya disampaikan Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman.
Yusri menjadi salah satu yang mendengar spekulasi Ahok menggantikan Nicke dalam waktu dekat.
“Itu isu yang keras saya dengar sejak kemarin pagi,” kata Yusri kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/7).
BERITA TERKAIT: