Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai, pasca pertemuan kedua fraksi itu, partai yang dipimpin Prabowo Subianto berpotensi ditinggalkan partai yang dinakhodai Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Salah satu alasan digelarnya pertemuan PDIP dan PKB, karena PKB merasa nasib Cak Imin yang diharapkan menjadi bakal Cawapres, seperti digantung oleh Prabowo. Hingga kini KKIR tak kunjung menyepakati Cak Imin sebagai bakal Cawapres.
“PKB merasa tidak ada bargaining, tidak dianggap penting oleh Prabowo. Maka, bukan tidak mungkin PKB meninggalkan Prabowo. Karena sampai hari ini tidak ada kepastian itu,” kata Pangi, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu, Kamis (6/7).
Padahal, kata Pangi, Cak Imin merupakan politisi senior yang pernah menjadi menteri, ketua DPR hingga ketua MPR. Cak Imin juga dinilai menguasai basis suara Jawa Timur yang bisa mengunci Nahdlatul Ulama (NU).
“Apa kurangnya Cak Imin, dia bukan politisi kemarin siang, dan sudah pengalaman juga. Tetapi Prabowo juga belum klik hatinya ke Cak Imin. Ini yang kemungkinan membuat koalisi dengan Gerindra bubar,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, Fraksi PDIP bersama Fraksi PKB melakukan pertemuan tertutup, Selasa (4/7), di ruang Fraksi PDIP, membahas Pilpres 2024.
Info itu diungkapkan Ketua Bappilu PDIP, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/7).
“Apakah di situ Capres dan Cawapres dibicarakan, ya dibicarakan, tapi kan kita semua tahu, itu masukan untuk ibu Ketum," ungkap Pacul.
BERITA TERKAIT: