Beberapa persoalan yang muncul antara lain, tenda Arafah yang sempat dimasuki jemaah non kuota, keterlambatan pemberangkatan dari Muzdalifah ke Mina sehingga jemaah kepanasan, masalah saluran air bersih dan sanitasi di Mina, sampai keterlambatan katering untuk jemaah haji.
Menurut Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, banyak persoalan yang terkait dengan pelayanan di bawah tanggung jawab pihak Mashariq atau perusahaan yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi.
“Dua hari yang lalu kita bertemu dengan Menteri Haji (Arab Saudi), untuk menyampaikan beberapa persoalan saat puncak haji. Sebelumnya, kita juga menemui Mashariq untuk melakukan protes yang keras atas pelayanan yang mereka berikan,” ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan tertulis, Senin (3/7).
Menurut sosok yang akrab disapa Gus Yaqut itu, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini.
Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq F Al-Rabiah, lanjut Gus Yaqut, bahkan mengaku ikut merasakan sakit atas kondisi yang dialami jemaah haji Indonesia.
“Insyaallah ini akan menjadi kejadian yang terakhir kalinya,” sebut Yaqut.
Kedua pihak sepakat untuk melakukan investigasi atas beberapa persoalan yang muncul mulai di Arafah, Muzdalifah, lalu Mina.
“Kita membuat tim bersama yang insya Allah hasilnya tadi kita sepakati seminggu atau maksimal dua minggu yang akan datang kita sudah dapat hasil investigasinya,” tandas Menag.
BERITA TERKAIT: