Tahun ini, Muhammadiyah merayakan Iduladha satu hari lebih awal dari pemerintah yang melalui Kementerian Agama menetapkan tanggal 10 Dzulhijjah jatuh pada Kamis (29/6).
“Perayaan Iduladha ini harus dimaknai dalam konteks tasamuh (toleransi) dan ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam),” kata Zulkifli Hasan dalam pesan ucapannya.
Dikatakan pria yang karib disapa Zulhas itu, perbedaan Iduladha merupakan hal yang lumrah dan sudah sering terjadi di Indonesia. Dia meminta agar perbedaan hari raya Iduladha di tahun 2023 tak perlu dibesar-besarkan.
Menurutnya, menjaga kebersamaan dalam momentum Iduladha lebih penting dalam merawat peradaban dan persaudaraan.
"Persaudaraan di antara sesama umat Islam sangat diperlukan dalam membangun peradaban yang lebih baik. Umat Islam Indonesia harus mampu bersaing dan berdiri sejajar dengan umat Islam negara lain,” tuturnya.
Menteri Perdagangan ini turut mengapresiasi keputusan pemerintah yang menyetujui usulan Muhammadiyah agar cuti bersama ditetapkan dari tanggal 28-30 Juni 2023.
“Keputusan ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat menghargai perbedaan yang ada di masyarakat. Sikap pemerintah ini harus dipertahankan ke depan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: