"Setiap bacaleg PSI harus unik, tidak boleh jadi caleg 'template' kayak yang ada sekarang," ucap Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta, Elva F Qolbina, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (25/6).
"Pematerinya presenter Helmy Yahya yang juga bergabung ke PSI sejak bulan lalu," imbuhnya.
Dituturkan Elva, pembekalan seperti itu merupakan hal penting untuk membentuk calon legislator dan politisi yang berintegritas dan sesuai dengan karakter PSI. Apalagi PSI diisi berbagai kalangan, mulai dari politisi senior, pengusaha, hingga kalangan muda.
"Kualitas bacaleg kita tidak boleh sembarangan, latar belakang bacaleg kita beragam, ada yang sudah lama berpolitik, ada yang baru. Banyak anak muda dan profesional muda. Mereka perlu kita bekali terus dengan materi dan tokoh-tokoh," paparnya.
Saat memberikan materi berkonsep TEDX (Technology, Entertainment, Design), lanjut Elva Helmy juga memberi pekerjaan rumah kepada peserta. Yakni membangun citra diri melalui media sosial dan menjalin hubungan dengan masyarakat untuk merangkum aspirasi.
Helmy juga berpesan kepada bacaleg dan kader PSI yang akan berkontestasi dalam pileg maupun pilkada agar menciptakan atau menonjolkan citra diri yang unik dan positif.
"Dalam politik, perbedaan dan keunikan adalah hal yang penting untuk menarik perhatian publik," kata Elva, mengutip Helmy.
PSI DKI sendiri menargetkan perolehan kursi di DPRD meningkat 100 persen, dari 8 kursi pada Pemilu 2019 menjadi sekitar 16-20 kursi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Berdasarkan data, pada Pileg 2019 PSI meraih suara 4 besar di Jakarta sebanyak 404 ribu suara untuk mengamankan 8 kursi di DPRD.
"Jadi (target) 100 persen artinya kira-kira 16 kursi atau 20 (kursi) juga boleh. Untuk target suara berikutnya semoga bisa 800 ribu suara," tutup Elva.
BERITA TERKAIT: