Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berpotensi Tak Netral, Zainal Arifin Mochtar Minta Masyarakat Awasi KPU

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Minggu, 18 Juni 2023, 17:54 WIB
Berpotensi Tak Netral,  Zainal Arifin Mochtar Minta Masyarakat Awasi KPU
Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar saat menjadi narasumber dalam Channel YouTube Abraham Samad, Minggu (18/6)/Repro
rmol news logo Kecurangan dalam Pemilu disebut masih akan terjadi di 2024. Parahnya, pelanggaran ini dilakukan oleh penyelenggara negara.

Menurut Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar, ada tiga jenis pelanggaran dalam Pemilu yakni pidana, administratif dan perbuatan tercela.

"Saya kira sekarang menjelang 2024 distorsinya kebesaran, gede banget. Mulai dari penyelenggara. Penyelenggara ini kan wajib netral. Masa wasit tidak netral?" kata Zainal seperti dikutip redaksi saat menjadi narasumber dalam Channel YouTube Abraham Samad, Minggu (18/6).

Zainal melanjutkan, independensi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) sejak awal juga diragukan. KPU juga diduga melakukan intimidasi verifikasi Parpol.

"Kita masih ingat betul ada partai yang dijegal ada partai yang dikasih karpet merah," bebernya.

Pelanggaran lainnya yang diduga dilakukan KPU adalah menyelundupkan pasal yang membuka celah mantan koruptor untuk maju dalam kontestasi pemilu legislatif tanpa melewati masa jeda waktu lima tahun.

Dengan begitu banyaknya pelanggaran ini menunjukkan KPU belum bisa bersikap netral. Kondisi ini pun perlu disikapi dengan menyalakan early warning system.

"Itu adalah sistem peringatan dini karena pemilunya sangat distorsif," pungkasnya. rmol news logo article
EDITOR: IDHAM ANHARI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA