Pihak yang mematok syarat-syarat tersebut adalah Novel Bamukmin. Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 itu mengaku tidak menutup kemungkinan akan mendukung Ganjar sebagai capres kalau berani membongkar kasus KM 50 dan menyatakan diri kalau ia sudah bertobat.
"Prinsipnya saya pribadi dukung capres manapun selama ia berani membongkar dan memperjuangkan kasus KM 50, termasuk Anies Baswedan dan Ganjar," kata Novel kepada awak media, Sabtu (10/5).
Khusus untuk Ganjar, lanjut Novel, ia menantang untuk tidak melanjutkan kesalahan di pemerintahan sebelumnya yang getol mengkriminalisasi ulama dan mendukung penista agama.
"Kalau Ganjar bertobat mengakui kesalahannya telah salah dan berdosa karena suka nonton bokep, juga tidak ngadu ayam, melawan PKI gaya baru, tidak mengkriminalisasi ulama dan tidak mendukung penista agama serta berani menangkap para penista agama, juga tidak tunduk kepada oligarki, maka bisa saja saya pilih Ganjar. Bahkan Umat Islam yang benar pasti pilih Ganjar," paparnya.
Di sisi lain, Novel pun menyerukan umat Islam tidak tertipu dengan kedok label partai Islam yang malah mendukung penista agama.
"Buat saya tidak mau tertipu oleh simbol karena partai Islam malah dukung penista agama dan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP)," tambahnya.
"Begitu juga jangan tertipu dengan label ulama karena ada ulama jahat, penjilat penguasa zalim malah bela penista agama," tutup Novel Bamukmin.
BERITA TERKAIT: