Menurut analis komunikasi politik Hendri Satrio, Presiden Joko Widodo terlihat memaksakan diri agar praktik cawe-cawenya dilihat dunia internasional.
“Ini seperti pentas lakon cawe-cawe kandidat capres di tingkat internasional," kata pria yang akrab disapa Hensat itu dalam keterangannya, Sabtu (10/6).
Pandangan Hensat, Presiden Jokowi mungkin bermaksud ingin menarik perhatian dunia agar melirik pertarungan politik dalam negeri. Namun tindakan tersebut tidak tepat karena mengungkap persoalan domestik ke forum internasional.
Candaan Presiden Jokowi terkait gelaran Pilpres 2024 disampaikan saat berpidato di depan para pengusaha pada forum Ecosperity Week, Singapura, Rabu (7/6). Menggunakan bahasa Inggris, pidato Presiden Jokowi diskenario seolah salah tema.
"Saya senang bisa berada di sini dan di hari yang indah ini. Saya ingin mengambil kesempatan untuk bertanya kepada anda, siapa yang akan menang di pemilihan presiden tahun depan," kata Jokowi di awal pidatonya.
Sempat memancing gelak tawa hadirin, Presiden Jokowi lantas memotong dengan menyebut salah berpidato.
"
Ah, wrong speech," ujar Jokowi yang dilanjutkan dengan permintaan maaf.
BERITA TERKAIT: