“Target pertumbuhan ekonomi oleh pemerintah masih over optimistis. Jadi kurang begitu realistis,” ujar Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (19/5).
Menurutnya, kondisi perekonomian global dan nasional saat ini tidak menggambarkan target pertumbuhan ekonomi pemerintah bisa tercapai.
“Itu karena, satu, ada tekanan eksternal. Masih besarnya ketidakpastian negara-negara mitra dagang tradisional utama, baik Amerika, Eropa, maupun utamanya Tiongkok ini banyak tantangannya,” urai Bhima.
“Dari industri manufaktur, sektor jasa, konsumsi domestik yang ada di Tiongkok bisa mempengaruhi kinerja investasi dan perdagangan (di dalam negeri),” sambungnya.
Dari salah satu contoh itu, Bhima tidak yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 bisa mencapai target yang disusun dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal 2024.
“Karena, bisa tumbuh 5,0 persen saja sudah sebuah hal yang cukup baik sebenarnya,” demikian Bhima menambahkan.
BERITA TERKAIT: