Komitmen seperti itu, kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lindsey Afsari Puteri, sudah dilaksanakan partai berlambang beringin. Hal ini, untuk meningkatkan keterwakilan perempuan dalam pemilu legislatif.
Lindsey mengatakan, sebagai sesama politisi perempuan harus saling mendukung dalam pemenuhan kuota 30 persen tersebut. Di Golkar, bahkan sudah menjadi konsen untuk keterwakilan perempuan di Pemilu Legislatif.
“Sejak jauh hari Partai Golkar menerapkan pola atau mekanisme penjaringan fungsionaris 200 persen, lalu diseleksi menjadi 150 persen, dan akhirnya menjadi 100 persen bacaleg," kata Lindsey kepada wartawan, Kamis (18/5).
"Artinya Partai Golkar telah melampaui kuota 30 persen dengan mencapai 33,96 persen pada pencalonan perempuan di pemilu legislatif kali ini," sambungnya.
Namun, kata Lindsey, dirinya tidak ingin capaian 30 persen hanya pada pencalonan. Melainkan untuk keterpilihan hingga menjadi anggota DPR yang kemudian mampu memperjuangkan kebijakan kebijakan pro perempuan.
"Jika hanya untuk memenuhi kuota, bagi partai besar mungkin lebih mudah dilakukan. Tetapi kita kan juga harus memperjuangkan teman-teman di parpol lain yang belum mendapat tempat," katanya.
Lindsey yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG), mengakui bahwa partai politik harus memprioritaskan target yang realistis.
"DPP Partai Golkar tentu menghitung bahwa partai ini harus realistis untuk mencapai target pemenangan. Namun sebagai pimpinan KPPG kami berkomitmen untuk mendukung rekan-rekan perempuan," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: