Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi III DPR RI M. Nasir Djamil berpendapat, jika Mustofa tidak meninggal dunia, maka penyidik bisa menelusuri dari mana rekening gendut berasal.
“Iya sayangnya dia meninggal ya, kalau dia hidup bisa ditelusuri bisa dikorek, dimintai keterangan tentang yang ada uangnya itu,” kata Nasir kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (5/5).
Legislator dari Fraksi PKS ini mengaku curiga dengan rekening gendut milik pelaku penembakan kantor MUI Pusat tersebut. Dia menduga ada aktor intelektual di balik pelaku.
“Kalau profilnya seorang petani apalagi mungkin petani atau penggarap ya bukan pemilik sawah, intinya menang sangat mencurigakan dan patut diduga bahwa dia itu bisa jadi disuruh atau katakanlah dikasih uang disuruh,” katanya.
Menurutnya, seorang buruh petani, menembak kantor MUI Pusat merupakan hal yang tidak wajar, sekalipun banyak informasi terkait profil pelaku mengaku sebagai nabi, namun motivasinya untuk menembak kantor MUI perlu dipertanyakan.
“Tapi, apa manfaatnya coba, dia nembak MUI itu, pesan apa yang mau dia sampaikan dengan dia menembak kantor MUI? Kecuali dia menembak ke tempat lain. Apakah dia teroris gitu kan? Apakah dia orang terganggu jiwanya? Atau apa?”ucapnya.
“Sayangnya dia tewas sehingga filmnya berakhir. Sehingga menimbulkan sejumlah pertanyaan, apakah ini sebuah kejadian yang diskenariokan atau memang inisiatif dia sendiri karena dia mengaku nabi,” demikian Nasir Djamil.
BERITA TERKAIT: