Bagi pengamat penerbangan Alvin Lie, peristiwa itu tidak masuk akal. Pasalnya, mustahil tangan seorang perempuan bisa membuka pintu lift yang cukup keras.
“Memang yang agak kurang masuk akal itu bagaimana pintu lift yang seharusnya tidak bisa dibuka. Itu dengan mudah terbuka, dengan tangan kiri dari korban, seorang perempuan yang tidak terlatih,†kata Alvin Lie dalam acara
Kompas TV, Rabu (3/5).
“Dan mestinya, kekuatan tangan kirinya itu juga bukan tangan utama, bisa dengan mudah membuka pintu kemudian perempuan itu terjatuh,†ucapnya.
Dari sana, Alvin Lie menilai kondisi lift yang kurang prima, sehingga menyebabkan adanya kerusakan teknis.
“Ini menunjukkan adanya sesuatu yang tidak beres dari lift itu. Apakah ini karena perawatan yang kurang baik, atau ada masalah-masalah teknis lainnya, karena dari pengamatan saya sejak pandemi selama hampir tiga tahun ini memang biaya perawatan untuk fasilitas bandara sangat minim,†terangnya.
Menurutnya, selama pandemi berlangsung sejumlah fasilitas di bandara kurang mendapatkan perhatian dan perawatan lantaran anggaran yang tidak memadai.
“Ada beberapa fasilitas seperti lift dan eskalator itu juga ketika terjadi kerusakan diperbaiki sebisanya saja karena memang anggarannya sangat terbatas,†ujarnya.
“Saya khawatir, ada keterbatasan anggaran ini, yang kemudian menyebabkan kondisi lift itu tidak dalam kondisi 100 persen,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: