Begitu pandangan yang disampaikan Pakar kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, mengenai tudingan Saut yang berujung tuntutan kepada Firli agar mundur sebagai Ketua KPK.
“Tidak boleh kemudian (KPK) larut atau jika diibaratkan ikut 'genderang tarian kepentingan' kelompok tertentu, termasuk di dalamnya kelompok Pak Saut,†ujar Trubus saat dihubungi, Kamis (20/4).
Saut yang menuding Firli bermain perkara, justru kini tengah bermain dengan orang-orang politik. Sebabnya, ia beberapa waktu lalu ikut dalam acara peresmian Sekretariat Relawan Bersama Anies Baswedan Menuju Indonesia 1 (BRANI 1), di Jakarta.
“Justru di sinilah KPK harus menunjukkan sebagai lembaga antirasuah yang punya kapasitas kelembagaan, yang tidak terkait kelompok-kelompok tertentu,†tuturnya.
Maka dari itu Trubus memandang, KPK sebagai lembaga antirasuah harus menjalankan peran dan fungsinya secara profesional, dan tidak terpengaruh kepentingan politik Anies Baswedan dan kelompoknya.
“KPK harus tetap dalam
on the track pada tupoksinya, melakukan proses penidakan terhadap kasus Formula E,†ucapnya.
“Dalam arti, jika bukti sudah terkumpul secara profesional melanjutkan ke tingkat penyidikan,†demikian Trubus menambahkan.
BERITA TERKAIT: