Begitu analisa pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia(UAI) Ujang Komarudin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/4).
Menurutnya, partai berlambang kepala banteng bukan sedang memberikan ujian berat bagi Jokowi, tapi justru sedang memperlihatkan kekuatan masing-masing.
"Ini bagian daripada wujud kekuatan masing-masing, antara PDIP dan Jokowi yang kita tahu hubungannya naik turun, panas adem," kata Ujang.
"Kalau ngetes sih sekarang bukan waktunya ngetes lagi," imbuhnya.
Ujang mengatakan, perjuangan pemerintah mendapatkan predikat tuan rumah dari FIFA tidaklah mudah. Namun, dalam beberapa saat saja, dua kader PDIP bersuara mengenai penolakan tersebut, FIFA langsung membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah.
Di sisi lain, kontestan dari Israel di ajang ANOC World Beach Games 2023, justru mendapatkan dukungan dari PDIP.
Hal ini, kata Ujang, semakin memperjelas hubungan Jokowi dengan PDIP kurang harmonis dan tampak tidak kompak.
"Banyak jaminan dan pertaruhan yang diberikan oleh bangsa ini termasuk presiden," ujarnya.
"Mestinya harus dipisahkan antara politik dan olahraga," demikian Ujang.
BERITA TERKAIT: