“Untuk jadi kepala desa, sekarang, ayo jangan bohong lho ya, yang bener lho. Karena ibu suka blusukan, kalau mau ada pemilihan ibu suka nongkrong pengen tahu,†kata Presiden kelima Megawati di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/3).
Megawati lantas menirukan gaya percakapannya dengan masyarakat ketika blusukan di desa terkait calon kepala desa yang bakal dipilih. Namun, ada calon kepala desa yang dinilai melakukan
money politic.
“Eh yang dipilih siapa hayo, Orang-orang pada bilang, tapi bu ada tiga calon lho bu. Terus? padahal kita yang senengnya Pak A, terus, iya tapi Pak C itu wah
bondone (modalnya)
uakeh (banyak) lho,†katanya.
“Eee jangan bohong lho, itu fakta lapangan lho, saya tahu lho,†imbuhnya sambil terkekeh.
Kemudian dia bertanya kepada seluruh kepala desa, terkait fakta yang didapatinya itu.
“Benar apa tidak?“ teriak Megawati bertanya.
“Benar,†teriak kepala desa.
“Kurang banyak yang teriak. Hayoo..†ujarnya sambil tertawa ringan.
Dia meminta agar praktik
money politic dihilangkan jelang pemilihan kepala desa. Pasalnya, untuk membangun desa perlu integritas dan dicintai oleh rakyat.
“Sudah berhentilah, jangan dilakukan itu, karena saya selalu bilang, kamu itu harus dicintai dan mencintai rakyat, karena apa yang diinginkan oleh desamu itu pasti bisa terwujud,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: