Pasalnya, nama Moeldoko disuarakan Musyawarah Rakyat (Musra) XXIII di Aceh. Musra yang diselenggarakan oleh para relawan Joko Widodo ini bertujuan menampung aspirasi masyarakat Indonesia dalam menentukan agenda kebangsaan.
Salah satu peserta Musra XXIII, Ryan Ramadhan selaku perwakilan generasi milenial berpendapat, kegiatan Musra ini sebagai gerakan masyarakat sipil yang diharapkan bisa memperbaiki agenda-agenda kebangsaan yang masih kurang.
“Musra ini bisa menjadi ajang menakar kualitas para calon pemimpin bangsa untuk lima tahun ke depan," kata Ryan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (16/3).
Dalam pandangan Ryan, sosok Moeldoko cocok sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres).
"Duet sipil militer ini paket komplet. Pasangan yang merakyat, tegas, kharismatik, dan berani," ucap Ryan, dikutip
Kantor Berita RMOLJakarta.
Hal senada diungkapkan peserta Musra lainnya, Umar Abdul Aziz. Ia menilai Moeldoko selama menjabat Ketua Umum Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) mampu membawa perubahan bagi para petani
“Pak Moeldoko pernah menjabat sebagai Ketua HKTI, pernah menjabat Panglima TNI. Beliau sangat merakyat dan sekarang kegiatan-kegiatan yang beliau lakukan sangat dirasakan oleh rakyat,†jelas Umar.
BERITA TERKAIT: