Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Moldova, Anatolie Nosatii dalam sebuah pernyataan pada Senin (13/3).
Menurut paparanya, keamanan negara Moldova saat ini sedang menghadapi serangan hibrida Rusia, menyusul aksi protes anti-pemerintah akhir pekan lalu.
"Saat ini memang tidak ada bahaya militer yang mengancam Moldova seperti Ukraina, tetapi ada jenis bahaya lain yang memengaruhi keamanan negara, yakni perang hibrida Rusia,†ujar Nosatii, seperi dimuat
AFP.
Rusia disebut Nosatii telah melancarkan kampanye disinformasi yang menimbulkan ketegangan di antara warga Moldova.
"Rusia berusaha untuk mengubah tatanan politik, menggoyahkan, dan menggulingkan kekuasaan negara,†kata menteri berusia 50 tahun itu.
Untuk itu, tantangan terbesar Moldova saat ini adalah serangkaian provokasi yang coba digunakan Federasi Rusia untuk mengacaukan situasi.
Pada Minggu (12/3), polisi Moldova mengatakan telah menangkap anggota jaringan yang mereka curigai diatur oleh Moskow untuk membuat negara tidak stabil.
Pihak berwenang langsung bertindak setelah menerima informasi tentang rencana destabilisasi Moldova melalui demonstrasi.
BERITA TERKAIT: