Sebab, mundur dari jabatan Menpora untuk menjadi pengurus PSSI merupakan tindakan "turun takhta".
Demikian disampaikan pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing, kepada
Kantor Berita RMOLSumut, Jumat (10/3).
“Seharusnya sebaliknya, di mana keberhasilan seseorang memimpin PSSI membuatnya naik takhta menjadi Menpora,†kata Emrus.
Atas kondisi ini, Emrus melihat alasan Zainudin yang ingin fokus untuk kemajuan PSSI sangat sulit diterima akal sehat. Sebab, Erick Thohir selaku orang nomor satu di PSSI dan yang paling bertanggungjawab terhadap urusan itu justru tidak mundur dari Menteri BUMN.
“Dari ketidaknormalan tersebut, saya berhipotesa komunikasi politik, membuka peluang faksi tertentu di Golkar memberi dukungan politik kepada Erick Thohir, jika ia menjadi kandidat calon presiden atau calon wakil presiden pada Pemilu 2024,†paparnya.
Karena itu, lanjut Emrus, Golkar sebaiknya segera menyatukan dan merapatkan barisan agar tetap solid mengusung Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
“Jika tidak, dukungan politik Golkar berpotensi terpolarisasi menuju Pilpres 2024,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: