Erick mengurai total laba konsolidasi BUMN tahun 2021 sebesar Rp 125 triliun, meningkat menjadi Rp 303,7 triliun tahun 2022, untuk aset di tahun 2021 sebanyak Rp 8.978 triliun meroket menjadi Rp 9.867 triliun di tahun 2022.
Selanjutnya, ekuitas sebanyak Rp 2.778 triliun di tahun 2021, menjadi Rp 3.150 triliun di tahun 2022. Untuk pendapatan sebanyak Rp 2.292 triliun di tahun 2021 menjadi Rp 2.614 triliun di tahun 2022.
"Apakah di 2023 ini karena konsolidasinya sudah 70 persen apakah bisa meningkat setinggi ini di 2023 ini. Kan kita tahu ini tahun politik, nanti dipikir sudah tidak serius kerja di kementerian," katanya.
"Padahal memang konsolidasinya sudah mencapai 70 persen," imbuhnya.
Erick menambahkan laba Garuda sebesar Rp 55,7 triliun untuk non-cash karena terjadi restrukturisasi.
"Artinya kalau ini cashnya saja itu menjadi Rp 248 triliun tetapi secara konsolidasi kita laporkan seperti itu. Cuman catatan cashnya segitu," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: