"Sah-sah saja lembaga survei memberikan hasil kuantitatifnya pada publik," kata pengamat politik dari FISIP Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Heri Herdiwanto, menanggapi hasil survei CNN, Senin (16/1).
"Tapi harus disadari bahwa konfigurasi pasangan calon sampai saat ini baru spekulasi dan bersifat cair. Kemudian perlu disadari juga semua cenderung cek ombak, cocokisme, dan belum menunjukan kepastian. Tetapi menjadi peluang bagi Airlangga untuk jadi Capres 2024," imbuhnya.
Heri menyebutkan, hanya PDIP yang memiliki modal 20 persen presidential threshold, sehingga dapat mengusung calon presiden pada kontestasi Pilpres 2024.
Sementara Golkar dan partai yang memiliki wakil di parlemen memang memiliki modal sosial politik lebih dikenal masyarakat, namun tidak jaminan akan mendulang suara signifikan dalam konteks pilpres.
Menurut dia, pasangan-pasangan yang diusung harus memiliki prasyarat didukung oleh ketercukupan 20 persen dulu (UU/ pemilu atau pilres), baru bicara potensi dukungan masa.
"Pilpres adalah multiaspek, beda dengan pileg sebagai aspek representatif politik semata," tutupnya.
BERITA TERKAIT: