Begitu respons pertama Ketua Umum DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Jumhur Hidayat menanggapi pernyataan Mahfud MD yang menyerah saat mendengar tantangan debat darinya. Selain menyerah, Mahfud juga mengusulkan nama Ali Mochtar Ngabalin selaku Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden sebagai pengganti dirinya untuk berdebat.
"Yang buat pernyataan membenar-benarkan Perppu kan Prof Mahfud dan Prof Yusril. Jadi ya kalau Mahfud
nyerah, harus dicek mungkin Yusril bisa. Nanti Mahfud bisa
nitip bahan ke Yusril untuk dibawa ke debat dengan saya," ujar Jumhur kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu pagi (8/1).
Jika keduanya tidak bisa, maka itu merupakan hal yang aneh. Bahkan, Jumhur menganggap Mahfud hanya mencari cara supaya kelihatan merendah.
"Menurut saya, Mahfud itu takut ketahuan atau kebongkar antara isi kepalanya yang memang pintar itu berbeda dengan ucapannya sebagai pejabat," kata Jumhur.
Padahal jika debat nantinya jadi, maka dirinya hanya ingin menjadi fasilitator antara isi kepala Mahfud MD yang memang pintar, mengalahkan ucapan Mahfud sebagai pejabat yang membenar-benarkan Perppu 2/2022 tentang Cipta Kerja (Ciptaker).
"Kalau Mahfud ngusulkan Ali Ngabalin nanti saya juga akan diwakilkan sama salah satu staf Tim Hukum dari KSPSI atau dari Aliansi Aksi Sejuta Buruh biar imbang," pungkas Jumhur.
BERITA TERKAIT: