Beberapa yang dibahas di antaranya upaya mengembalikan kepercayaan turis, pengurangan ketidakpastian dan meningkatkan informasi dan komunikasi, infrastruktur dan kapasitas jasa pariwisata, serta transisi ke arah pariwisata yang lebih
resilient dan
sustainable.
Terkait pemulihan sektor pariwisata, para menteri menyepakati untuk meluncurkan IMT-GT Visit Year 2023-2025 pada KTT IMT-GT 2023 mendatang di sela-sela perayaan 30 tahun kerja sama IMT-GT.
Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, upaya menurunkan biaya penerbangan dan logistik perlu dilakukan pada masa pemulihan saat ini.
Selain itu, implementasi Kerangka Kerja Pembangunan Kota Berkelanjutan (Sustainable Urban Development Framework/SUDF) juga perlu ditingkatkan.
"Implementasi SUDF perlu dipercepat dengan mengambil langkah-langkah konkret bersifat
low-hanging fruit," kata Agus Gumiwang dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/9).
Dokumen SUDF merupakan referensi utama untuk implementasi keberlanjutan di subkawasan. Ke depan, para pemangku kepentingan IMT-GT diminta mempercepat upaya pencapaian subregional yang terintegrasi, inovatif, inklusif, dan berkelanjutan sebagaimana dituangkan dalam Visi IMT-GT 2036.
Pertemuan IMT-GT dipimpin oleh Menteri Keuangan Thailand, Arkhom Termpittayapaisith. Sementara itu, delegasi Malaysia dipimpin oleh Menteri Ekonomi Dato’ Sri Mustapa bin Mohamed.
Hadir juga Wakil Presiden Bank Pembangunan Asia, Ahmed M. Saheed dan Sekretariat ASEAN Lim Chze Cheen juga hadir dalam kesempatan tersebut.
BERITA TERKAIT: