Dalam analisa peneliti Pusat Riset Politik-Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN) Aisah Putri Budiatri, pergeseran ketua umum PPP dari Suharso Monoarfa ke Muhammad Mardiono, bisa saja mengubah perlahan paradigma partai berlambang kabah itu pada KIB.
"Ketika ada konflik internal yang mengubah posisi elite di internal partai seperti di PPP saat ini, langsung atau tidak langsung pasti mempengaruhi keputusan tersebut," kata Putri kepada wartawan, Kamis (15/9).
Menurutnya, kendati PPP memutuskan tetap berada di barisan KIB. Kinerja PPP tentu tidak akan maksimal karena masih terganjal persoalan internal.
"Dalam konteks konflik masih berlangsung dan masih panjang langkah perdamaian internal partai, maka gerak PPP untuk berkiprah dalam kerja koalisi bisa jadi akan stagnan karena partai sibuk dengan persoalannya sendiri," terangnya.
"Apalagi PPP juga harus menyiapkan berkontestasi dalan Pemilu 2024 dan menyiapkan diri untuk pileg,†demikian Putri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.