Anggota Komisi XI DPR RI, Heri Gunawan menyebut, uang edisi lama sudah banyak dipalsukan. Pada 3 tahun lalu, rasio peredaran uang palu dan uang asli bahkan mencapai 9 banding 1.
"Pelaku usaha mikro dan kecil pada umumnya belum memiliki alat pendeteksi uang palsu. Sehingga, rentan menerima uang palsu dari para pembelinya," kata Hergun, sapaan Heri Gunawan dalam keterangannya, Sabtu (20/8).
Kapoksi Fraksi Gerindra di Komisi XI DPR RI ini menambahkan, pendeteksian uang palsu secara manual, yaitu dengan cara dilihat, diraba, dan diterawang sulit dilakukan saat pelaku usaha menghadapi antrean pembeli.
Pada akhirnya, pelaku usaha kesulitan mendeteksi uang palsu yang beredar hingga akhirnya mereka harus menanggung kerugian.
"Menurut BI, uang kertas baru dicetak sedemikian rupa sehingga akan lebih sulit dipalsu. Kami berharap hal tersebut benar adanya sehingga para pelaku UMK bisa lebih terlindungi," jelasnya.
Bank Indonesia resmi meluncurkan uang kertas baru emisi 2022 pada Kamis (18/8).
Tercatat, ada tujuh pecahan uang kertas baru yang diluncurkan, yaitu pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: