Begitu analisis Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, dalam acara Tanya Jawab Cak Ulung
Kantor Berita Politik RMOL yang diselenggarakan hybrid dari Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/6).
"Dari sejarahnya, yang bersangkutan (PAN) adalah masuk di belakang hari. Artinya yang bersangkutan adalah orang baru yang mencoba mengobok-obok kondisi koalisi yang ada," ujar Saiful Anam.
Maka dari itu, dia memandang reshuffle jilid II yang dilakukan Jokowi kemarin, yakni mencopot Muhammad Lutfi dari kusri Menteri Perdagangan, dan digantikan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas, adalah salah satu buktinya.
"Sehingga harus menyingkirkan posisi menteri yang memang (Lutfi) dari kalangan profesional. Ini menambah keruh suasana dari posisi menteri yang akan berjalan di sisa dua tahun pemerintahan Jokowi," tuturnya.
Di samping itu, Saiful Anam juga menilai pemberian kursi Mendag oleh Jokowi merupakan sesuatu yang bakal memberikan dampak politik terhadap Zulhas.
Sebabnya, posisi Mendag kini sangat disorot karena persoalan kenaikan harga minyak goreng (migor) yang terjadi sejak akhir tahun 2021 lalu.
"Posisi Zulhas sengaja diberikan yang strategis tapi juga sangat sulit. Karena bukan tidak mungkin Zulhas terjerumus dari jabatan yang diberikan Jokowi," demikian dosen politik Universitas Nasional (Unas) ini menambahkan.
BERITA TERKAIT: