Perubahan itu seiring keputusan pemerintah memberlakukan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 selama masa Natal dan tahun baru (Nataru) yang dimulai tanggal 20 Desember sampai 2 Januari 2022.
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, Muktamar NU memang harus digelar. Tetapi, kapan itu terlaksana maka akan dibahas nanti.
"Siang hari ini kita diberikan kesempatan untuk bersama-sama berdiskusi menyambut Muktamar NU yang akan diselenggarakan Insya Allah tahun ini, kalau tidak tahun ini ya tahun depan," ujar Muhaimin Iskandar dalam Halaqoh Satu Abad NU bertema "Gagasan Kontributif Membangun Kemandirian Ekonomi Nahdliyyin" di Kantor DPP PKB, Senin, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).
Turut hadir dalam acara ini, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mantan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur, Rizal Ramli.
Meskipun waktu pelaksanaan Muktamar NU ini belum jelas kapan akan digelar, politisi yang karib disapa Cak Imin ini menegaskan, bahwa tempat pelaksanaan akan tetap digelar di Lampung sebagaimana diputuskan Konferensi Besar (Konbes) NU.
"Soal tanggal tunggu pengumuman saja," ujar dia melanjutkan.
Perhelatan Muktamar NU harus mengalami perubahan, sebab pemerintah memberlakukan PPKM level 3 terkait pengetatan libur Natal dan tahun baru (Nataru) yang dimulai tanggal 20 Desember sampai 2 Januari 2022.
Dinamika yang terjadi, salah satunya adalah permintaan untuk memajukan Muktamar sesuai dengan instruksi yang disampaikan pejabat Rois Aam PBNU, Kiai Miftahul Akhyar.
Sementara, di pihak lain ada usulan agar Muktamar ditunda.
Terkait tanggal pelaksanaan Muktamar, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menginginkan dipercepat menjadi 17 Desember 2021. Sedangkan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj ingin Muktamar digelar pada akhir Januari 2021.
BERITA TERKAIT: