Kepala Negara memperingatkan kepada jajaran kementerian terkait, yakni Kementerian Perhubungan, untuk tidak lengah memblokade masuknya varian tersebut ke dalam negeri.
Pasalnya, disebutkan Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, bahwa varian ini memiliki kekebalan terhadap vaksinasi. Yang mana artinya, orang yang sudah memiliki sistem kekebalan tubuh buatan bisa diinfeksi varian MU.
"angan sampai ini merusak capaian yang sudah kita lakukan," ujar Jokowi dalam Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara virtual dari Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (6/9).
Karena itu, Jokowi juga meminta kepada jajarannya untuk membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat terkait pandemi Covid-19, agar menghindari adanya euforia yang berlebihan.
Ia menekankan bahwa virus ini bisa dikendalikan, namun tidak mungkin hilang sepenuhnya.
"Masyarakat harus sadar bahwa Covid-19 selalu mengintip. Varian delta selalu mengintip kita. Begitu lengah, bisa naik lagi," katanya.
Terkait dengan evaluasi PPKM satu kena kemarin, Jokowi melihat kondisi yang membaik selama tiga hari terakhir. Di mana, tak hanya kasus positif harian yang sudah beranjak turun angka, tapi juga keterisian tempat tidur atau
bed occupancy rate (BOR) secara nasional juga turun ke angka 20 persen.
Meski begitu, Jokowi meminta jajarannya untuk tetap melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait perkembangan kasus Covid-19 di daerah. Menurutnya hal itu penting dilakukan agar kasus dapat segera ditangani dan penyebaran kasus dapat terus ditekan.
"Ini kalau kita terus lakukan pekerjaan-pekerjaan kita secara konsisten, saya yakin insyaallah di akhir September kita sudah akan berada di angka di bawah 100 ribu (kasus)," demikian Jokowi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: