Aktivis Petisi ’28, Haris Rusli Moty bahkan menyebut aksi para seniman mural ini berhasil mengalahkan kesombongan dan kebodohan BuzzerRp atau pendengung bayaran dari istana.
“Pamor pemerintahan Joko Widodo dan Lord Luhut Binsar Pandjaitan jatuh oleh seniman mural dan aktivis graffiti action,†ujarnya kepada redaksi sesaat lalu, Senin (6/9).
Menurutnya, konten mural yang dimuat di dinding mengandung pesan moral yang sangat cerdas. Hal ini berbeda dengan konten kebodohan yang dilakukan pendengung bayaran.
Haris Rusli Moty mengurai bahwa pesan mural itu terinspirasi dari
wailing wall atau tembok ratapan di Yerusalem. Bahkan pengaruh tembok ratapan juga menjalar ke dunia virtual. Seperti wall facebook, wall twitter dan sebagainya.
“Begitulah seniman mural berjuang. Sebelumnya mereka menulis dan melukis di dinding Facebook, dan lain-lain. Kini di tembok jalanan,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: