Demikian disampaikan Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra dalam acara diskusi virtual Tanya Jawab Cak Ulung dengan tema "Kritik Mahasiswa dan Sopan Santun Ala Istana", Kamis (1/7).
"Kalau saya memberikan respons terhadap kritiknya adik-adik BEM UI ini hanya satu kata, cerdas!" kata Herzaky.
Alumni UI ini menilai kecerdasan BEM UI itu antara lain bisa jeli melihat situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang belakangan mengganas di Tanah Air. Karena itu, pilihan mengkritik penguasa lewat medsos adalah alternatif yang jitu.
"Kenapa cerdas? Karena kita tahu kalau misalnya ada demonstrasi massa tentunya akan ditindak, dan tidak akan ada izin yang dikeluarkan. Juga sangat berbahaya pada situasi kita yang saat ini mengganas Covid-19," ujar Herzaky.
"Sehingga ketika mereka memilih untuk menggunakan sarana
meme, itu adalah suatu terobosan yang sangat cerdas," lanjut dia menegaskan.
Politisi muda Partai Demokrat ini menyebutkan, substansi kritik BEM UI yang diekspresikan melalui
meme di media sosial merupakan realitas yang terjadi saat ini.
"
Meme atau poster itu sebenarnya ekspresi menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi di dunia offline," ucap Herzaky.
Turut hadir sejumlah narasumber dalam diskusi daring yang diselenggarakan oleh
Kantor Berita Politik RMOL tersebut, yakni, Sekjen Dema UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dili Asrin Ramdoni, dan Direktur Eksekutif Democracy anad Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Neni Nur Hayati.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: