Peristiwa ini dibandingkan dengan fenomena yang terjadi di DKI Jakarta. Di mana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selalu dinyinyiri jika banjir terjadi. Sementara saat Semarang banjir, warganet seolah membisu.
“Waktu banjir di Jakarta, Anies Baswedan dihina dan diolok-olok sampai 7 purnama. Giliran banjir di Semarang semua buzzer pada diam tak ngomong sepatah katapun,†tutur tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Syadat Hasibuan dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (7/2).
Gus Umar, sapaan akrabnya, turut menyindir istilah yang digunakan saat banjir Semarang. Di mana kata yang digunakan oleh warganet adalah genangan.
Sementara jika hal serupa terjadi di Jakarta, maka yang dipakai adalah banjir.
“Jadi Istilah apapun di negara ini tergantung kadar kebenciannya,†demikian Gus Umar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: