Demikian yang disampaikan Direktur Merial Institute Achmad Hafiz Huzaefah
saat berbicara terkait refleksi Sumpah Pemuda.
"Sumpah Pemuda merupakan momen yang baik untuk kembali berjalan bersama, meningkatkan peran dan produktifitas pemuda," ujar Achmad Hafiz saat berbincang dengan kepada
Kantor Berita RMOLJakarta, Rabu (28/10).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah pemuda di Indonesia sebanyak 64,19 juta jiwa atau 24,02 persen dari total penduduk Indonesia.
Untuk itu, Merial Institute turut menggarisbawahi pentingnya mengetahui kompleksitas masalah dan tantangan yang ada di Indonesia, khususnya bagi kaun pemuda. Hal itu dikarenakan pemuda merupakan harapan Bangsa.
Di tempat berbeda, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa keberhasilan pembangunan pemuda menjadi salah satu kunci sukses dalam memanfaatkan bonus demografi.
“Sebagai generasi penerus bangsa, pemuda harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, karakter, dan jiwa patriotisme,†ujarnya
Salah satu alat ukur untuk menilai kemajuan pembangunan pemuda di Indonesia, lanjut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, ialah melalui Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).
Penilaian IPP didasari atas 15 indikator yang masing-masing dikelompokkan dalam lima domain yaitu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.
“Capaian IPP kita masih sangat rendah, hanya 51,50 pada tahun 2018. Bahkan di 2017 sebelumnya, Indonesia hanya menduduki peringkat ke-7 untuk Youth Development Index (YDI) Asean yang artinya kita hanya lebih baik dari tiga negara yaitu Thailand, Kamboja, dan Laos,†ungkap Menko PMK.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: