Sebab, berdasarkan survei terbaru, elektabilitas Bobby-Aulia sudah berada di angka 68,7%. Unggul jauh dari rivalnya, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi.
"Gambaran survei terakhir yang dilakukan pada 9 sampai 21 Oktober, itu Bobby-Aulia sudah di angka 68,78 persen. Lalu Pak Akhyar itu di sekitar 31 persen. Jadi ini satu gambaran dan saya kira ini penting untuk terus di Gerindra untuk kami kawal," ujar Ketua DPD Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu, di Medan pada Jumat malam (23/10).
Dia menambahkan, survei itu dilakukan oleh lembaga yang kredibel. Dia menyebut ada 624 orang responden yang terlibat dalam survei tersebut dengan margin of error kurang lebih 4 persen.
Gus juga menyebut tingkat keyakinan warga Medan terhadap Akhyar untuk kembali memimpin Medan sangat rendah. Menurutnya, hanya 26% responden yang menyatakan Akhyar layak untuk dipilih lagi.
"Tingkat kepuasan masih rendah lalu pada saat pertanyaan survei apakah petahana masih layak lagi untuk memimpin Kota Medan berikutnya yang mengatakan layak juga rendah 26 persen," ucap Gus Irawan, dikutip
Kantor Berita RMOLSumut.
Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada Pemkot Medan, menurut Gus, menjadi pertanda warga memang ingin pembaruan. Hal ini, tergambar dari survei-survei yang sudah dilakukan Gerindra jauh sebelum Pilkada.
"Masyarakat Medan butuh sosok memimpin baru yang pembaharu untuk membuat Medan lebih baik," ucap Gus Irawan.
Dia mengaku makin optimis Bobby-Aulia menang, karena tren elektabilitas yang terus meningkat dari tiga kali survei yang telah dilakukan. Gerindra pun bakal
all out memenangkan Bobby.
"Banyak faktor yang bisa kemudian untuk mengubah itu sehingga kami harus terus berupaya untuk komunikasi-komunikasi politik yang dilakukan paslon kami, tadi ada analisis dari pakar begitu," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: