Namun demikian, Gema Puan Maharani Nusantara (GPMN), meminta publik memahami konteks pernyataan "semoga Sumatera Barat (Sumbar) mendukung negara Pancasila" yang disampaikan Puan.
"Pernyataan Puan Maharani "Semoga Sumatera Barat mendukung negara Pancasila," harus dimengerti konteksnya sebagai pengertian membumikan Pancasila," ujar Sekjen GPMN, Dadi Palgunadi, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (4/9).
Menurut Dadi, pernyataan Puan tersebut disampaikan di acara internal dalam pengarahan kepada calon kepala daerah yang direkomendasikan PDIP, khususnya saat mengumumkan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni yang maju di Pilkada Sumbar.
"Sangatlah wajar dan benar adanya. Jangan digoreng-goreng. Rakyat sudah cerdas," kata Dadi.
Karena, sambung Dadi, Puan Maharani merupakan cucu dari proklamator kemerdekaan RI, Ir Soekarno. Apalagi, Ibu Fatmawati berdarah Minang karena orangtuanya berasal dari Pesisir Selatan Sumatera Barat.
Sehingga, sudah jadi keharusan dan tanggungjawab Puan untuk membumikan Pancasila, termasuk di Sumbar.
"Karena harus diakui hari ini banyak kelompok-kelompok yang ingin mengganti Pancasila," terang Dadi.
Dadi pun menilai bahwa banyak kasus intoleran di Sumbar. Misalnya, umat Kristiani di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Pesisir Selatan yang tidak bisa merayakan Hari Raya Natal karena ada pelarangan.
"Artinya menugaskan (paslon) jika berhasil menjadi kepala daerah agar membersihkan segala potensi yang mengarah pada intoleransi beragama. Karena Pancasila mengakui Ketuhanan Yang Maha Esa. Semua bebas memeluk dan beribadat sesuai kepercayaannya masing-masing," pungkas Dadi.
BERITA TERKAIT: