Catatan ini mengejutkan lantaran padahal pada periode yang sama di tahun lalu keuntungan besar masih diraih perusahaan BUMN tersebut.
Perbincangan publik semakin ramai lantaran Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama pernah sesumbar bahwa perusahaan plat merah yang diawasinya bisa tetap untuk sekalipun tanpa melihat alias merem.
Beragam polemik kemudian mendapat tanggapan dari aktivis M. Said Didu, yang dulu pernah menjabat sebagai sekretaris Kementerian BUMN.
Dia hanya menyampaikan satu pesan singkat kepada para pejabat yang ada di BUMN, termasuk Ahok.
“Jika tidak bisa memperbaiki BUMN, minimal janganlah dirusak. Itu saja,†begitu pesan singkatnya dalam akun Twitter pribadi sesaat lalu, Rabu (26/8).
Kerugian Pertamina di semester I 2020 ini terjadi karena total penjualan dan pendapatan usaha lainnya anjlok 24,7 persen dari 25,54 miliar dolar AS menjadi 20,48 miliar dolar AS.
Selain merugi Rp 11 triliun, Pertamina di bawah pengawasan Ahok juga terlempar dari daftar Fortune 500.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: