"Penyimpangan terjadi di dalam berbagai aspek kehidupan bernegara. Soal ekonomi tentu, (kemudian) sosial dan hukum. Hukum itu enggak adil," kata ekonom senior Rizal Ramli dalam wawancara di salah satu stasiun TV swasta, Selasa (18/8).
Menurut RR, sapaan Rizal Ramli, saat ini hukum terlihat tebang pilih, di mana pelanggar hukum yang dekat dengan penguasa bisa dengan muda terbebas dari hukuman.
"Padahal hukum itu harus adil. Kalau ada yang melakukan kejahatan hoaks atau apa, enggak usah ditanya agamanya, tidak usah ditanya sukunya, tidak usah ditanya bapaknya, ya tangkap dan adili," kritiknya.
"Tapi kan selama ini kalau sifatnya kritis terhadap pemerintah, atau dari kalangan Islam pasti ditangkapin. Sementara dari yang lain (dekat penguasa) mau ngaco seperti apapun, faktanya bohong, isinya hoaks dan memecah belah bangsa, lolos begitu saja ya," sambungnya.
Oleh karenanya, ia menilai saat ini sudah waktunya bangsa Indonesia melakukan refleksi ulang untuk merumuskan kembali kebijakan serta hukum yang sudah menyimpang.
"Harus direfleksi ulang mana penyimpangan-penyimpangan yang bertentangan dengan tujuan berbangsa kita dan apa yang harus kita koreksi," demikian Rizal Ramli.
BERITA TERKAIT: