Dalam survei ini, sebanyak 64,8 persen responden menyatakan kesetujuan pada perombakan kabinet. Sementara yang tidak setuju hanya 30,3 persen dan 4,9 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
Selain itu, Indikator turut merekam bahwa sebanyak 45,3 persen publik tahu Jokowi memarahi para menterinya dalam sidang kabinet paripurna 18 Juni lalu. Sedang yang tidak tahun sebanyak 54,7 persen.
Dari mereka yang tahu tentang kemarahan Jokowi, sebanyak 54, 8 persen menilai bahwa kemarahan itu disebabkan karena kinerja menteri yang tidak baik. Sedang 17,2 persen menilai karena menteri kurang peka pada situasi krisis.
Survei digelar 13 hingga 16 Juli 2020 dan melibatkan 1.200 responden dengan metode simple random sampling. Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin error 2,9 persen.
BERITA TERKAIT: