Sebabnya, besaran anggaran negara untuk penanganan Covid-19 telah digelontorkan secara jor-joran karena didukung Perppu 1/2020 yang kini menjadi UU 2/2020.
Demikian ditegaskan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demorkat Jansen Sitindaon dalam cuitan akun Twitter pribadinya, Senin (20/7).
"Kepada Yth @KemenkesRI. Saya ingin tanya: setelah Corona ini berjalan 4 bulan lebih dan anggarannya tlah kita setujui di Perppu, sudah berapa banyak sekarang Ventilator yang ada di rumah-rumah sakit di Indonesia, khususnya di RS-RS rujukan Corona? Totalnya ada berapa dan sebarannya di tiap provinsi?" kata Jansen Sitindaon.
Menurut Jansen, ketersediaan ventilator ini menjadi salah satu kunci penanganan pasien Covid-19. Karenanya, alat ventilator mesti diperbanyak dan difasilitasi oleh negara.
"Ventilator ini penting karena inilah alat yang bisa membantu pasien bertahan hidup sampai paru-parunya lebih baik. Apalagi di tengah situasi tiap hari pasien positif corona terus bertambah," tegasnya.
"Mendesak alat ini diperbanyak! Karena bisa membuat banyak nyawa selamat dan menekan angka kematian," imbuh Jansen.
Atas dasar itu, Jansen Sitindaon berharap, pertanyaannya tersebut segera direspons oleh Menkes Terwan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjend Doni Monardo. Mengingat, betapa pentingnya alat ventilator tersebut bagi pasien penderita Covid-19.
"Saya berharap pertanyaan ini dijawab Dr Terawan dan jajaran @KemenkesRI. Pihak Gugus Tugas @BNPB_Indonesia juga bisa menjawabnya disela-sela konpers yang dilakukan tiap hari," tekannya.
Selain untuk menangani Corona, kata Jansen, kedepannya ventilator-ventilator ini juga bisa dipakai di ICU di sejumlah RS yang ada di Indonesia.
"Sekali lagi kami sampaikan: sebagai rakyat Indonesia dan partai yang ikut setujui anggaran Covid, kami @PDemokrat bertanya: sudah berapa banyak tambahan ventilator ini yang dibeli pemerintah? Sekaligus jumlahnya ditiap Propinsi. Karena alat inilah salah satu kunci menekan kematian Covid-19," demikian Jansen Sitindaon.
BERITA TERKAIT: