Begitu kata ekonom senior DR. Rizal Ramli mengamati tren pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami penurunan. Menurutnya, ekonom konvensional hanya bisa melakukan ektrapolasi trend, atau melakukan perkiraan hanya melalui variabel tren. Mereka, sambungnya, tidak bisa mengamati potensi kehancuran sebuah struktur ekonomi.
“Mereka hanya bisa melakukan extrapolasi trend, tidak bisa memperkirakan akan ada “struktural break†😀😀. Itu terjadi 1996-1997, terulang kembali 2019-2020,†ujarnya kepada redaksi, Jumat (28/2).
Menurutnya, saat ini media-media mainstream atau arus utama juga gagal memberi solusi. Pasalnya, kebanyakan media tersebut hanya memuat penjelasan pejabat-pejabat yang rajin melakukan pembelaan diri.
Termasuk, sambung Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu, media hanya memuat penjelasan dari ekonom konvensional yang gagal meramalkan kondisi ekonomi.
“Akibatnya, beban krisis akan lebih besar untuk bangsa dan rakyat kita, karena rakyat dan bisnis terlena dengan fatamorgana itu, tidak bersiap-siap melakukan tindakan preventif,†terangnya.
“Kok ndak pernah belajar dari sejarah?†tutup mantan Menko Kemaritiman itu.
BERITA TERKAIT: