Hal ini diungkapkan anggota DPR RI dari Partai Nasdem Charles Meikyansyah. Menurutnya, politik otorian menghambat negara untuk maju.
“Pekerjaan Rumah kita ke depan sungguh sangat besar. Terus menyelenggarakan demokrasi yang bermutu dengan menguatkan sistem
check and balances akan menyelesaikan masalah utama yaitu kembalinya politik otoritarian yang menghambat negara untuk maju,†ungkap Charles kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/11).
Dia memberikan contoh sebuah tulisan Vicky Randall dan Lars Svasand yang berjudul
The Contribution of Parties to Democracy and Democratic Consolidation. Dalam buku itu menunjukkan matinya mekanisme
check and balances karena tidak adanya partai oposisi. Sehingga, membuat Afrika di bawah kekuasaan otoritarianisme.
Tak hanya Afrika, lanjut Charles, Indonesia juga pernah mengalami hal itu saat dipimpin Presiden Soeharto,
“Kita memiliki sejarah kelam bahaya kembalinya politik otoritarian,†tegasnya.
Indonesia, kata Charles, memiliki sejarah panjang mengenai demokrasi yang bekerja tanpa adanya oposisi pada rezim Orde Baru.
“Kooptasi oposisi dalam cengkraman rezim membuat pembangunan politik mengalami pembusukan (
political decay) dan berakhir dalam kejatuhan melalui reformasi,†imbuhnya.
Dia menambahkan jalan kritis dan konstruktif akan menghidupkan oposisi dan membuat relasi yang seimbang. Jika tidak, sistem otoritarian akan muncul kembali di Indonesia.
“Nasdem memilih untuk menghidupkan relasi yang seimbang antara pemerintah dengan oposisi. Karena kalau tidak kita akan jatuh pada sejarah kembalinya otoritarian. Harga yang mahal bagi bangsa. Nasdem juga memilih untuk melampaui kalkulasi politik demi kepentingan partai sesaat," tutupnya.
BERITA TERKAIT: