Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, dalam keterangan resminya yang diterima wartawan, Selasa, 24 Desember 2025.
Saleh menilai banyak kota di Indonesia berkembang tidak sesuai rencana awal karena lemahnya kendali pemerintah, sehingga arah pembangunan kerap ditentukan oleh kepentingan pemilik modal. Akibatnya, berbagai penyimpangan tata kota sulit dihindari. Mulai dari tingkat kepadatan penduduk, kemacetan, lapangan pekerjaan, patologi sosial, hingga berbagai prolebmatika kehidupan sosial yang semua itu berawal dari tata kota dan distribusi kekayaan alam.
“Kalau di luar negeri, pemerintahnya dengan sengaja menata kota sejak awal berdiri. Tidak serta merta jadi sempurna. Perlu waktu yang lama dengan segala perkembangan yang melintasinya,” kata Saleh.
Saleh mempersilakan publik untuk membaca cerita kota-kota di benua Amerika, Eropa, Australia, dan negara-negara maju lainnya. Menurutnya, semua kota pasti memiliki sejarah dan keunikannya sendiri-sendiri. Bahkan tak sedikit cerita menarik terkait pengorbanan heroik di antara kisah dan cerita itu.
“Kota di Indonesia pun sebetulnya memiliki cerita. Bedanya, cerita di Indonesia kadang tidak sesuai skenario awal. Ada banyak penyimpangan di tengah jalan,” kata mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini.
Saleh menyebut, tidak heran jika banyak alur ceritanya yang lari dari hakikat awal cerita. Terkadang, yang menentukan alur cerita tidak lagi pemerintah dan para pengambil kebijakan. Sangat sering malah justru diambil oleh para pengusaha dan pemilik modal.
Atas kondisi itu, Saleh berpandangan bahwa Presiden Prabowo Subianto hendak memperbaiki semua itu. Oleh karenanya, rencana pembentukan tim arsitektur perkotaan pasti tidak akan mudah dalam melaksanakan tugasnya.
Agar rencana tersebut bisa berjalan maksimal, Saleh menyarankan pemerintah daerah intensif berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Semua rencana yang disepakati harus dilaksanakan secara merata dan bersama-sama.
“Kalau dilaksanakan secara parsial, dikhawatirkan tidak akan berhasil sebagaimana diharapkan. Apalagi, ada banyak kasus, pemerintah daerah justru tidak bisa menyelesaikan masalah yang dihadapinya di daerah. Dalam konteks ini, mereka tentu sangat memerlukan arahan dan bantuan pemerintah pusat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berharap setiap ibu kota provinsi hingga kabupaten/kota memiliki tim arsitektur yang mampu membantu kepala daerah menyusun masterplanpembangunan kawasan perkotaan.
Menurut Prabowo, perencanaan kota yang bersih, indah, dan asri akan memberi dampak besar, sekaligus menjadi langkah strategis untuk mewujudkan wajah Indonesia yang lebih tertata dan menarik di mata dunia.
BERITA TERKAIT: