Namun di balik itu, ada rasa kekecewaan yang tersiratkan Surya Paloh kepada koalisi Jokowi-Maruf, khususnya kepada PDIP dan Presiden Joko Widodo.
“Karena Jaksa Agung diberikan ke PDIP,†kata analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/11).
Posisi Jaksa Agung kini dijabat oleh ST Burhanuddin. Meski berstatus pejabat karier, namun statusnya sebagai adik politisi PDIP, TB Hasanuddin tak bisa dipungkiri adanya dugaan endorse dari PDIP.
Di sisi lain,Ujang menilai wajar dengan komunikasi yang dibangun Nasdem dengan PKS. Hal itu dikarenakan Nasdem tengah mencari kawan politik dari pihak oposisi.
“Kedua partai sedang menjalin komunikasi politik untuk membangun kekuatan lintas koalisi,†ucapnya.
Bukan tanpa alasan, komunikasi tersebut juga menjadi sinyalemen ketidaknyamanan Nasdem di internal koalisi Jokowi-Maruf.
“Ketika di internal koalisi Jokowi sudah tak nyaman lagi, maka berkomunikasi dengan partai oposisi seperti PKS adalah cara yang tepat untuk berteman dengan partai di luar pemerintah," tegasnya.
“Bagi Nasdem, politik itu sifatnya cair. Tak ada kawan dan lawan abadi, yang ada adalah kepentingan,†tandasnya.
BERITA TERKAIT: