Surya dkk diterima hangat oleh jajaran DPP PKS, hadir Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dan Presiden PKS Sohibul Iman.
Nasdem adalah partai pemerintahan Jokowi-Maruf, sementara PKS adalah parpol oposisi di baris paling depan.
Pemerhati politik sekaligus Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra mengatakan, meski tetap berada di koalisi pemerintah, Surya ingin memperlihatkan bahwa dia juga bisa melakukan manuver.
"Kalau PDIP dan Gerindra bisa akrab, Nasdem dan PKS bisa jauh lebih mesra," ujar Iwel kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu sore.
Untuk diketahui, di awal-awal Nasdem paling getol menolak Gerindra bergabung ke koalisi pemerintah. Bahkan, Surya sempat melontarkan pernyataan, Nasdem siap menjadi oposisi jika tidak ada parpol yang mau di luar pemerintahan.
Lebih jauh, Iwel melihat, meski Nasdem dapat jatah tiga menteri di Kabinet Indonesia Maju, tapi sebenarnya mereka kurang enjoy. Pasalnya, tiga pos kementerian yang ada sekarang bukanlah yang diinginkan.
"Pertemuan Nasdem-PKS ini sebuah gertakan, mirip relawan Projo yang melakukan gertekan, lalu ketumnya jadi wakil menteri. Mungkin Surya juga masih menginginkan Jaksa Agung dan dan Menteri Perdagangan," tutupnya.
Tiga menteri asal Nasdem di Kabinet Indonesia Maju, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Mentan Syahrul Yasin Limpo, dan Menkominfo Johnny G. Plate.
BERITA TERKAIT: